Wednesday, May 16, 2007

IDE LAMA

Robert T. Kiyosaki selalu menekankan bahwa uang adalah ide. Lebih jauh dia menyatakan bahwa ide tidak harus baru dan orisinal. Diusahakan ide itu lebih baik daripada yang sudah ada. Banyak sekali orang menjalankan bisinis yang telah banyak dilakukan. Contoh paling mudah adalah penjual makanan. Begitu banyak orang berjualan bakso, mie ayam, atau nasi goreng. Di sekitar kantor saya dalam radius kurang dari 500 meter ada paling tidak tiga Rumah Makan Padang. Dan semuanya laku.
Dalam perjalanan sejarah ada banyak orang yang sukses tidak dengan ide yang orisinal. Mereka hanya mengembangkan gagasan yang sudah ada sebelumnya. Ide tersebut sedikit demi sedikit mereka perbaiki dan kembangkan. Berikut ini dua orang yang sukses karena mengembangkan ide yang sudah ada.

Thomas Alva Edison ( 1847 - 1931 )
Sebagai penemu ternama Edison banyak menciptakan peralatan yang dipatenkan. Dia bahkan sempat menjadi orang yang memiliki hak paten terbanyak sampai lebih dari 3.000 penemuan. Pada suatu masa dalam waktu 13 bulan Edison mematenkan 400 macam penemuan. Namun ternyata sebagian besar alat-alat tersebut bukan berasal dari ide yang orisinil. Artinya dia hanya menyempurnakan alat-alat yang telah ada. Penyempurnaan yang dia lakukan kadang bersifat menyeluruh atau dalam satu paket. Sebagai contoh yang paling fenomenal adalah saat memamerkan bola lampu temuannya. Pada kesempatan itu Edison juga telah menyempurnakan generator pembangkit listrik hingga membuat stasiun tenaga listrik, sistim distribusi listrik, fitting lampu, dan menciptakan sekering sebagai pengaman dari hubungan arus pendek.
Edison juga telah membuat atau menyempurnakan banyak penemuan lain, seperti : telepon dengan kualitas suara yang lebih baik, telegraf yang dapat sekaligus mengirimkan 4 berita, laboratorium riset untuk industri, fonograf (kemudian berkembang menjadi tape recorder), kinetograf (kamera film), kinetoskop (proyektor film), lokomotif listrik, mikrofon, pengeras suara, dan sebagainya.

Matsushita Konosuke ( 1894 - 1988 )
Saya hanya sekolah sampai kelas empat sekolah dasar, sehingga banyak hal yang tidak saya pahami.


Matsushita Konosuke adalah pendiri dan pemilik Matsushita Denki Kigu Seisakusho, yaitu pabrik pembuatan alat listrik. Sepanjang sejarahnya Matsushita denki tidak pernah menciptakan alat-alat baru. Seluruh produksinya adalah alat-alat yang sudah ada hanya disempurnakan sehingga dapat bekerja dengan lebih baik, lebih awet, dan lebih murah harganya. Beberapa produk yang pernah dibuat antara lain :

Atachin, yaitu semacam sambungan kabel untuk memasang lampu. Konosuke membuat atachin dengan sambungan kabel yang lebih kuat sehingga tidak mudah putus saat dipindah-pindah.

Lampu sepeda berbentuk peluru meriam, lampu dengan tiga baterai ini dapat bertahan menyala selama 30 - 50 jam. Lampu sejenis yang ada di pasaran hanya dapat bertahan menyala selama 2 - 3 jam.

Setrika Listrik, Konosuke membuat setrika yang lebih baik dengan harga yang lebih murah yaitu 3,2 yen. Sedangkan setrika yang sudah beredar di pasaran berharga sekitar 3,5 - 5 yen. Setrika ini diberi merk 'Super Iron' yang lalu diubah menjadi 'Nasional Iron'.

Selain itu Matsushita Denki juga memproduksi radio yang lebih kuat, fitting untuk dua lampu, batu baterai, lampu bohlam, alat pemanas dan lain sebagainya.